Jakarta – Promotor konser CNBlue Starlight Management dilaporkan ke pihak berwajib pagi tadi, Senin (9/1/2012) karena tak bisa mengembalikan uang tiket yang sudah terjual. Dikejar oleh ribuan pembeli tiket, sang promotor masih menghilang.
Sampai saat ini, pihak Starlight masih belum bisa dihubungi. Nomor telepon yang tertera di website tak pernah aktif. Kantor yang diakui Starlight Management sebagai kantornya ternyata fiktif. Alamat tersebut merupakan studio musik milik pianis ternama Ananda Sukarlan.
Dalam blog pribadinya, Ananda juga mengaku terganggu dengan pembeli tiket CNBlue yang terus menerus datang ke kantornya di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan. Mereka datang ke alamat tersebut karena alamat itu dicatut oleh pihak Starlight lewat situs resmi mereka sebagai kantor Starlight.
Praktis Starlight hanya eksis di Twitter. Setelah menghilang sejak tanggal 2 Januari, mereka hari ini kembali mem-posting tweet soal refund. Namun terlihat dari timeline @Starlight_id, bombardir pertanyaan dari tweeps yang bertanya soal refund tak ada satupun yang berbalas.
“Selamat pagi. Dalam minggu ini kami akan meng-update data yang sudah masuk ke dalam list refund kami. Sesuai permintaan, kami akan publish data pembeli yg akan diverifikasi dan konfirmasi refund. Tentu saja tidak mencantumkan data pribadi. Mohon tidak mengisi kembali link refund yang diberikan sebelumnya. instruksi lebih lanjut akan diberitahukan secepatnya. Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Selamat beraktivitas,” demikian dikutip dari akun Twitter resmi Starlight Management, Senin (9/1/2012).
Perwakilan pembeli tiket, Putri melaporkan Starlight Management atas dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 40.702.000,-. Angka itu hanya merupakan gabungan dari 23 orang yang turut bergabung bersama Putri. Diduga masih ada ribuan pembeli tiket lainnya yang uangnya belum juga dikembalikan oleh pihak Starlight Management.
0 komentar:
Posting Komentar